Tante Esti adalah istri dari teman papaku tapi dia sering bermain kerumah menemui mamaku. Aku yakin kalau usianya saat ini tidak jauh dengan usia mama paling tidak 40 tahun, tapi karena tante Esti pintar menjaga penampilannya maka dia terlihat lebih muda dari umurnya. Dia begitu seksi dan anggunnya, dan dari yang aku lihat dia wanita baik-baik.
Namaku Ilham anak tunggal dari kedua orang tuaku, dan aku sangat dekat dengan mereka. Meskipun masih duduk di kelas 2 SMA tapi aku sudah pernah melakukan adegan dalam cerita ngentot atau semacamnya, dan itu aku lakukan dengan pacarku saat ini yang bernama Wati. Awalnya aku mencoba menghindari hal-hal yang berbau seks, karena seringnya mama mewanti-wanti aku.
Tapi ketika liburan akhir semester tahun lalu aku pergi liburan dengan teman-temanku termasuk Wati. Akhirnya keperjakaan yang selama ini aku jaga, hilang sudah tapi aku tidak pernah menyesali semua itu. karena aku begitu mencintai Wati yang merupakan teman sekelasku, dan hubungan kami sudah berjalan sekitar 2 tahun hingga detik ini tidak sekalipun aku bertengkar serius dengannya.
Apalagi kalau sampai selingkuh darinya, aku rasa itu tidak mungkin. Namun dengan berjalannya waktu akhirnya akupun menghianati Wati, bukan dengan seorang gadis seperti dirinya namun dengan tante Esti, wanita yang berusia sama dengan mamaku dan hal itu akan menjadi rahasia kami berdua. Karena aku tidak mau kalau sampai ketahuan oleh orang lain apalagi mamaku.
Begitupun dengan tante Esti dia berjanji kalau akan merahasiakan hubungannya denganku, karena meskipun dia tidak mempunyai anak namun dia tidak mau kalau sampai bercerai dengan suaminya yang begitu kaya itu. Bahkan aku sendiri mengenal baik Om Panji suami dari tante Esti, yang jelas-jelas menganggap aku sebagai anaknya juga dan tidak jarang dia memberiku sesuatu.
Tapi aku membalasnya dengan perselingkuhanku dengan istrinya, dengan melakukan adegan dalam cerita ngentot. Awalnya aku di ajak tante Esti ke rumahnya karena dia baru datang dari luar negeri, dan mengantarkan oleh-olehnya untuk mama, namun ketika melihatku dia sempat kaget dan berkata ” Aduh.. tante lupa .. kalau tante juga bawa sesuatu untuk kamu…ya sudah nanti kalau tante pulang kamu ngikut ya.. ” katanya.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum padanya, terus duduk di sisi mama ” Tante bawa apaan buat mama.. ” kataku sambil membuka tas dari tante Esti, tapi keburu di rampas sama mama dan berkata ” Sudah itu buat mama buat kamu masih di rumah tante katanya.. ” tante Esti tertawa melihat kami berdua berebut tas itu, akhirnya dia pamit dan akupun mengikutinya.
karena alasan capek dan memang sudah biasa tante Esti menyuruhku untuk membawa mobilnya. Kamipun mengobrol di dalam mobil, dia bercerita kalau dia begitu senang berada di luar negeri meski suaminya tidak ikut. Karena urusan sibuk dengan pekerjaaannya. namun belum sempat sampai rumahnya, aku melihat Om Panji bersama cewek ABg lagi keluar dari sebuah tempat makan.
Dengan bergandengan mesra mereka menuju mobil Om Panji yang berada di halaman tempat makan tersebut. Sedangkan posisi aku dengan tante Esti tepat berada di jalan raya di depan tempat itu, langsung saja aku membawa mobil dengan melaju agak kencang apalagi aku melihat tante Esti sudah menangis. Aku jadi kasihan melihatnya seperti itu.
Sebelum sampai rumahnya tante bilang ” Ilham bawa tante ke alamat ini.. ” Akupun melihat alamat yang di tujukan tante Esti dan langsung menancapkan gas pergi kesana. Ternyata itu adalah sebuah rumah pribadi milik tante Esti, aku tahu ketika dia mengatakannya begitu kami akan melakukan adegan dalam cerita ngentot yang tidak sempat kami hindari.
Ketika sampai di dalam rumah tersebut tante Esti langsung menangis tersedu-sedu. Bahkan dia sampai sesenggukan dengan hal itu, sampai akhirnya aku mencoba memeluk tubuh tante Esti hendak berniat memberinya semangat, namun hal itu tidak berlangsung lama. Karena tanpa kami sadari bibir kami sudah saling melumat saat itu, aku sempat menarik kepalaku.
Namun kembali di tarik sama tante ” Jangan tante nanti ada…” Langsung saja dia jawab ” Nggak ada yang tahu kalau ini rumah tante.… ” Mendengar hal itu aku kembali melanjutkan bermain mesum dengan tante Esti apalagi aku sudah ada pengalaman di dalam melakukan adegan dalam cerita ngentot. Langsung saja aku mencium bibir merekah milik tante Esti.
Diapun langsung membalas lumatanku. Bahkan tanpa malu lagi aku menggerayangi tubuh tante yang begitu lembut dan halus, sampai akhirnya tanganku berada di toketnya yang montok beda sekali dengan toket Wati yang hanya pas buat satu tanganku ” Oooggghhh… Ilham.. remas yang keras sayang… aaagggggghhhhh… aaaggghh… ” Aku remas juga toket itu bahkan aku cubit dengan gemasnya.
Saat itu juga aku lihat tante lebih agresif lagi, dia mendorong tubuhku sambil mencari tempat buat merebahkan tubuhku. Dan meja besar diruang tamunya yang menjadi pilihan tante Esti, dengan merebahkan tubuhku lalu dia buka pakaian yang melekat di tubuhku hingga akhirnya aku sudah tidak lagi memakai pakaian sehelaipun. Tante Esti memandangiku.
sambil terus membuka bajunya sendiri, dan tanpa nego lagi dia menindih tubuhkku. Bagai orang yang menduduki sesuatu yang mengganjal dia asyik bergoyang di atas kontolku yang langsung menancap pada memeknya ” Ooouughh.. aaaaghhh.. aaaaghhh.. nik…mat… sayang… aaaaghhhhh…. ” Terus saja tante menggoyang sambil mendesah-desah dan bergelinjangan di atas tubuhku.
Belum pernah aku melakukan posisi begini ketika melakukan cerita ngentot dengan Wati. Nyaris sempurna kenikmatanya, bahkan kini bukan lagi tante yang mendesah tapi aku yang mengerang ” OOouughh….. aaaaghhhh… ooouuuughh… ooouuggh… aaaaaaaggghh.. tante.. Ilham nggak kuat… ” Mungkin karena mendengar kata-kataku tante Esti semakin cepat menggoyang pantatnya.
Hingga akhirnya aku menumpahkan sperma kentalku, karena berada di posisi di bawah tubuh tante Esti akhirnya sperma itu meleleh pada pahanya. Namun tante tidak menampakan kekecewaaanya, dia tetap tersenyum sambil terus mendekap erat tubuhku. Dan akupun terkulai di bawah tubuh tante yang sama-sama terkulai lemas di atas tubuhku yang basah oleh keringat.
No comments:
Post a Comment